Pengukur kadar cinta yang paling relevan adalah perbuatan.
Trust me, it’s work!
Bagaimana mungkin mengaku cinta pada Tuhan padahal masih sering berbuat dosa dan mengabaikan segala perintahnya.
Bagaimana mungkin mengaku rindu pada Rasulallah, bersholawat saja tak pernah.
Bagaimana mungkin mengaku peduli sesama, berbagi saja tak sudi.
Bagaimana mungkin semua itu disebut cinta?
Lagi pula, cinta itu perjuangan. Jika kau tak pernah berjuang maka itu bukan cinta.
(Sekadar pengingat diri sendiri)
View on Path
Posted on 2 Maret 2015, in Catatan. Bookmark the permalink. 2 Komentar.
Langsung merasa tertampar. Makasih ya Mbak sudah diingatkan. 😊
SukaSuka
Hahah.. sama-sama.
Tp mas dani pasti hanya merendah.. 😀
SukaSuka