Bebas Visa, Asean Menguasai Dunia

Asia

Tenggara,

Jangan ’ku ditanya

Mana yang lebih juara

Apakah Borobudur di Indonesia

Atau Angkor Wat yang ada di Kamboja

Karena Burma juga punya Shwedagon Phaya [1]

===

Seperti halnya negara-negara Asean lainnya, Myanmar – Tanah seribu candi ini juga memiliki daya tarik wisata yang tak kalah mempesona.

Myanmar terdaftar sebagai anggota Asean sekitar 30 tahun setelah terbentuknya Asean.

Sekilas tentang Myanmar :

Nama resmi : Pyidaungzu Myanma

Naingngandaw

Ibukota : Yangoon/Rangoon

Luas wilayah : ± 678.500 km²

Jumlah penduduk : ± 42.720.200 (2004)

Kepadatan : ± 63 jiwa/km²

Agama : Mayoritas Buddha (85%), selebihnya Islam, Kristen, Hindu, dan Animisme

Suku bangsa : Birma (mayoritas), Karen, Shan, Rakhine, Cina, dan India

Mata uang : Kyat

Bahasa : Birma

Lagu kebangsaan : Gba Majay Bma

Kemerdekaan : 4 Januari 1948 (dari kekuasaan Inggris)

Secara astronomis, Myanmar terletak antara 11°LU – 28°LU dan 92°BT – 100°BT.

a. Potensi Alam

Myanmar memiliki bentang alam yang bervariatif dari dataran rendah sampai pegunungan. Banyaknya sungai-sungai besar dan gunung api menyebabkan kondisi tanahnya sangat subur. Hal tersebut sangat menunjang bagi kegiatan agraris seperti pertanian, perkebunan, dan kehutanan.

b . Potensi Perdagangan

Komoditas perdagangan Myanmar meliputi kayu (terutama kayu jati), beras, pupuk, dan berbagai barang kerajinan.

c . Potensi Sosial Budaya

Penduduk Myanmar berasal dari multietnis dengan berbagai ragam budaya dan bahasa daerahnya. Namun yang digunakan sebagai bahasa nasional adalah bahasa Myanmar. Mayoritas masyarakat Myanmar adalah penganut agama Buddha yang taat. Selain itu juga masih memegang teguh adat dan tradisi.

d . Potensi Pariwisata

Sektor pariwisata yang ditawarkan negeri ini berupa bangunan bersejarah, festival keagamaan, dan banyak kesenian tradisional.

e. Potensi industri

Myanmar kaya akan hasil-hasil alam pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Oleh karena itu, industri yang berkembang merupakan industri pengolahan hasil alam. Berbagai jenis industri di Myanmar adalah industri pertambangan (timbal, seng, emas, perak, permata, minyak bumi, dan tungsten), industri pengolahan ikan, pemotongan kayu, semen, tekstil, dan berbagai barang kerajinan. [2]

shwedagon-pagoda

Shwedagon Phaya (Pagoda)

Klik sumber

===

Melihat potensi-potensi yang dimiliki oleh Myanmar tentu disayangkan jika hanya mereka saja yang menikmati. Karena potensi yang dimiliki bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan negara. Saat ini adalah momen yang tepat untuk menggenjot jumlah wisatawan untuk berkunjung. Saat ini Myanmar sedang menata diri untuk bangkit dari keterpurukan karena dikucilkan gara-gara seringnya terjadi kudeta di negara tersebut.

Namun meskipun memiliki potensi wisata yang lumayan menjanjikan, ternyata Myanmar merupakan satu-satunya negara Asean yang masih memberlakukan Visa bagi wisatawan yang berasal dari negara sesama anggota Asean. Sedangkan negara-negara Asean yang lain sudah tidak memberlakukan Visa tapi cukup dengan menggunakan paspor.

Paspor adalah dokumen tentang izin berkunjung dari negara asal, sedangkan Visa adalah dokumen izin masuk kesuatu negara yang dibuat oleh negara tujuan. Untuk mendapatkannya kita harus mengajukan permohonan di lembaga berwenang.

Sejujurnya kita tidak bisa memaksa Myanmar untuk tidak memberlakukan Visa dan cukup dengan Paspor saja untuk mempermudah wisatawan masuk ke negaranya, walaupun dengan iming—ming pendongkarakan Devisa. Negara ini mungkin punya alasan yang cukup kuat hingga tetap bertahan dengan sikap tersebut, terutama isu keamanan nasional yang masih labil. Perebutan kekuasaan antar klan masih menjadi momok yang cukup mengkhawatirkan.

Hanya saja, tetap diberlakukannya Visa bagi sesama anggota Asean, justru merugikan negara ini. Banyak calon pengunjung yang harus berpikir ulang jika harus mengurus Visa dari jauh-jauh hari.

Akan tetapi bukan berarti Myanmar tidak memberikan solusi sama sekali, terbukti dengan diberlakukannya Visa on Arrival (VOA) dan Electronic Visa Application (E-Visa). Dengan Visa on arrival, pengunjung bisa mendapaftarkan diri untuk memperoleh visa sesaat setelah sampai dibandara tujuan, tentunya dengan berbagai persyaratan yang harus dilengkapi. Sebelum berangkat sebaiknya cek dulu kira-kira apa saja yang diperlukan untuk memenuhi segala persyaratannya. Jangan sampai kita udah jauh-jauh datang tapi tidak diperbolehkan masuk. :mrgreen:

Sedangkan E-visa merupakan pengajuan visa secara online dengan memasukkan data-data yang diperlukan, setelah mendapatkan persetujuan, kita akan mendapatkan konfirmasi via email. Visa yang dikirimkan via email ini harus diprint dan dibawa ketika berkunjung.

Kepemiliakan visa dalam suatu perjalanan antar negara memang diperlukan, sebagai kekuatan administrasi apabila ada hal yang tidak diinginkan. Tapi seharusnya tidak ada keraguan bagi kita sebagai suatu kesatuan  anggota Asean yang memiliki visi yang sama.

Mengingat tahun depan, rencananya Myanmar akan menjadi ketua Asean, sudah seharusnya kebijakan tentang urusan visa dicabut saja. Karena artinya tahun depan merupakaan peluang emas yang seharusnya tidak disia-siakan.

Hal ini juga berkaitan dengan akan diberlakukannya Asean Community Economic pada tahun 2015. Dimana geliat perekonomian bisa bergerak bebas masuk ke semua lini perekonomian sesama negara Asean. Jika Myanmar tidak ingin jadi konsumen, jadi penonton yang cuma bisa duduk manis di pojokan maka pencabutan visa benar-benar harus dipertimbangkan. Supaya sektor-sektor perekonomiannya menggeliat positif. Bergandengan tangan dan bahu membahu membangkitkan perkonomian dengan sesama anggota Asean dan bersama-sama menggetarkan dunia, yaitu menjadikan Asean sebagai poros perekonomian dunia.

Jadi, Myanmar – kami peduli padamu 😉

ASEAN-member-countries

===

Anu, sepertinya judulku agak lebay yaaa?? 😛 . Bebas visa yang saya maksud adalah antara sesama anggota Asean yang memiliki hubungan diplomatik yang baik dan karena adanya ikatan bathin yang cukup harmonis sebagai sesama anggota Asean. Tapi tak apa, ini semacam doa – semoga nanti benar adanya. Aamiin 😀

About azzuralhi

Ketika Anda tidak percaya tentang keindahan, selama itu pula Anda tidak akan pernah menemukan keindahan.

Posted on 30 Agustus 2013, in ASEAN, Sekitar Kita and tagged , , , . Bookmark the permalink. 2 Komentar.

  1. Wahhh.. iya tuh…
    Menarik untuk dikunjungi…
    Apalagi berdasarkan artikel mu itu disekitar pagoda ada kebun stoberry, pastinya bikin liburan makin berkesan.. 😀

    Suka

Tinggalkan komentar